Horas Bah... Kita melangkah menuju negeri sejuta marga yaitu Sumatera Utara. Banyak sekali tempat-tempat wisata alam yang dapat dijumpai di Sumut diantaranya Danau Toba, Gunung Leuser, Masjid Raya Al Mashun dll.
Danau Toba |
Tempat yang pertama kita tuju adalah Danau Toba di Tapanuli. Danau dengan pemandangan alamnya yang masih terjaga keasliannya dari nenek moyang sampai saat ini.
Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia. Sejarah mencatat secara fiksi danau toba terbuat akibat kejadian Vulkanis yang luar biasa yang terjadi ribuan tahun silam. Peneliti vulkonologi menyebutkan danau toba terbentuk sejak jaman es dimana saat itu seluruh atmosfir bumi tertutup debu yang dimuntahkan dari perut bumi akibat kejadian vulkanis.
Keunikan Danau Toba lainnya adalah dengan adanya sebuah pulau ditengah-tengah hamparan air danau toba yang cukup dikenal dengan Pulau Samosir.
Rumah Khas Pulau Samosir |
Jika dilihat dari tepian danau toba, pulau Samosir hanya tampak seperti hutan lindung. Padahal pulau ini berpenghuni bahkan sejak jaman dahulu kala telah banyak penduduk yang bermukim di pulau Samosir.
Menurut sejarah di pulau Samosir dahulu merupakan pulau yang cukup menakutkan karena pola masyarakat yang mendiami pulau tersebut yang masih terbelakang. Sebelum agama kristen masuk ke pulau Samosir, penduduk Samosir hanya percaya kepada dewa-dewa dan roh-roh gaib hingga di pulau itu kerap terjadi pembunuhan dan perang antar klan.
Hal itu dapat kita lihat dengan peninggalan-peninggalan nenek moyang penduduk Samosir yang masih ada hingga saat ini.
Untuk dapat menyebrang ke Pulau Samosir kita bisa menumpangi kapal di pelabuhan Ajibata atau Tiga Raja.
Nah, di Danau Toba juga pemdangan alam yang nyaris tidak masuk akal lho, yaitu Batu Gantung.
Batu Gantung |
Batu gantung adalah salah satu objek Tujuan Pariwisata yang terdapat di sekitar Danau Toba , Sumatera Utara. Batu gantung terletak di tebing perbukitan yang terletak di pinggir danau toba. Jaraknya kira-kira 3 KM dari Kota parapat. Untuk melihat batu Gantung dapat ditempuh dengan menggunakan Speed Boat atau kapal dengan waktu 45 menit.
Dari cerita masyarakat setempat, batu gantung adalah Jelmaan dari seorang Gadis desa setempat yang bernama Seruni. Seruni selalu sedih dan murung karena kedua orang tuanya menjodohkannya dengan sepupunya sendiri yang tidak dicintainya. Dia (seruni) selalu bersama dengan seekor Anjing "si Toki".
Suatu hari, Seruni dan anjing kesayangannya pergi ke Tepi perbukitan sambil merenungi nasibnya,tiba-tiba Seruni terperosok dalam sebuah lobang dan terjepit oleh Batu besar. Seruni putus asa dan dia memohon kepada Tuhan (Na Boloni) untuk mati.
Akhirnya terjadi peristiwa di tempat itu, gempa, hujan badai dan angin kencang, keesokan harinya penduduk setempat melihat, ada sebentuk batu yang mirip dengan tubuh gadis dengan rambut hitam terurai yang melekat di salah satu tebing perbukitan di tepi Danau Toba.
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa diatas danau toba masih ada satu danau lagi yang terletak di Pulau Samosir. yaitu Danau Sidihoni.
Danau Sidihoni |
Danau Sidihoni terletak 8 km dari Pangururan. Namun sayang, air danau ini surut pada saat gempa Nias beberapa waktu yang lalu. Air danau yang dulunya menutup dataran tersebut memang terlihat dangkal. Tidak ada yang tahu ke mana air itu menghilang.
Air di Danau Sidhoni kerap berubah-rubah warnanya. kadang peristiwa alam perubahan warna air danau ini kerap dihubungkan dengan peristiwa yang akan terjadi di Indonesia.
dari kisah tersebut dapat di pastikan bahwa hidup tidak boleh putus asa
BalasHapus